Sabtu, 30 Oktober 2010

Jangan Rusak Kepemimpinan Suami

Alhamdulillah Alloh SWT telah menciptakan kita berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan. Walaupun kenyataan saat ini, masih banyak perempuan yang belum mendapatkan pasangan hidupnya. Namun pada hakikatnya, kita telah diciptakan secara berpasangan. Untuk apa ? supaya kita memperoleh ketenangan. Tidak cukup sampai disitu, sang Khalik juga melengkapinya dengan rasa kasih dan sayang… Subhanallah …
Masing-masing pihak baik laki-laki maupun perempuan diberi hak dan kewajiban sesuai kodratnya. Laki-laki atas kelebihan yang telah diberikan Alloh SWT kepadanya, diangkat sebagai pemimpin perempuan. Selain karena keunggulan yang dikaruniakan atas mereka, juga karena mereka telah menginfaqkan hartanya untuk kita.
Lalu … apakah, jika sang suami tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup kita yang standard lantas hilang hak kepemimpinannya ? Tentu saja tidak !!! Tongkat kepemimpinan tetap ada dalam genggamannya. Allah SWT yang Maha Mengetahui dan Maha Luas IlmuNya telah menetapkan segala sesuatu secara sangat akurat dan terencana sempurna. Karena Ia yang telah menciptakan semua makhlukNya.
Ayah/abi sebagai pemimpin utama dan Ibu/ummi sebagai wakilnya. Ibulah yang bertanggung jawab sebagai pengelola rumah tangga suami. Mari ibu/ummi … kita sadari bersama, apa sajakah kewajiban kita, sebelum menuntut hak-hak yang Alloh berikan atas kita. Peran yang telah Alloh SWT tetapkan tidak dapat ditukar posisikan, karena pasti akan merusak tatanan yang telah disiapkan-Nya. Mari mengambil peran sesuai yang telah digariskan. Kita taati, hak kepemimpinan yang ada dan melekat pada suami kita tercinta. Dan berusaha untuk menghormati serta tidak merusak hak nya.
“ Apabila seorang perempuan sholat lima waktu, shaum dibulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya. Maka berhak masuk jannah lewat pintu manapun yang ia sukai,” kata Nabi saw.
Subhanallah, Alhamdulillah ... Allahu Akbar.
Ternyata tidak terlalu sukar untuk masuk jannah ya bu ...
Namun, berbagai ujian pasti ada. Dan wajib kita sadari, yang namanya ujian itu, tak selamanya kesulitan. Terkadang, kenikmatan-pun merupakan ujian. Dan banyak diantara kita yang terpeleset dan jatuh karenanya.
Mari senantiasa berhati-hati dalam meniti hidup ini. Jangan lupa untuk selalu bermohon kepada Illahi Rabbi agar memberi kekuatan kepada kita untuk bersabar dalam tho'ah dan bersabar dalam tinggalkan maksiat.
Yang terhormat para suami … , jangan mudah memenuhi kemauan kami…para isteri. Berlakulah sebagai Imam bagi kami.
Mohon bimbing dan didiklah kami, sesuai petunjuk Illahi.
Dari Abu Bakrah, dari Nabi saw, sabdanya :” Binasalah kaum laki-laki yang mentaati para perempuannya “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar