Minggu, 31 Oktober 2010

Konsekuensi Iman Kepada Al-Qur'an

Kita meyakini bahwa beriman kepada Al-Qur'an mengharuskan kita menghalalkan segala yang dihalalkannya dan mengharamkan yang diharamkannya serta mengambil pelajaran dari kisah-kisah dan perumpamaan yang disebutkannya.

Iman kepada kitab juga mengharuskan untuk mengamalkan ayat-ayat yang muhkam, menerima ayat-ayat mutasyabih, dan menjauhi larangannya.

Iman ini juga mengharuskan untuk membacanya dengan benar, membenarkannya secara dzahir dan batin, serta mentaati perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menjauhi apa saja yang dilarang dan dicelanya.

Allah Ta'ala berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat." (QS. An-Nisa': 105). Kebenaran di dalamnya mencakup kabar berita dan tuntutannya (perintah dan larangannya), semua berasal dari Allah.

Allah Ta'ala memerintahkan kepada rasul-Nya untuk menghakimi manusia dengan apa yang diturunkan-Nya. Allah juga memperingatkan agar jangan berpaling dari sebagian hukum-Nya.

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ

"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu." (QS. Al-Maidah: 49)

Beriman kepada Al-Qur'an mengharuskan kita menghalalkan segala yang dihalalkannya dan mengharamkan yang diharamkannya serta mengambil pelajaran dari kisah-kisah dan perumpamaan yang disebutkannya.

اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)." (QS. Al-A'raf: 3). Allah memerintahkan untuk mengikuti jalan hidup Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang datang dengan membawa Al-Qur'an dan melarang berpaling kepada yang lain. Jika tidak begitu, berarti kita telah berpaling dari hukum Allah kepada hukum yang lain.

الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Baqarah: 121)

Haqqa Tilawatih (membaca dengan bacaan yang sebenarnya) maksudnya menghalalkan apa yang dihalalkannya, mengharamkan yang diharamkannya, membacanya sesuai dengan yang diturunkan Allah, tidak merubah firman Allah dari tempatnya, dan tidak menafsirkannya dengan penafsiran yang tidak semestinya.

Umar bin al-Khathab radliyallah 'anhu berkata tentang ayat ini, "Apabila melawati ayat yang menyebutkan surga maka dia memohon surga kepada Allah. Dan bila melewati ayat yang menyebutkan neraka maka dia berlindung kepada Allah darinya." (Tafsir Ibnu Hatim)

"Apabila melawati ayat yang menyebutkan surga maka dia memohon surga kepada Allah. Dan bila melewati ayat yang menyebutkan neraka maka dia berlindung kepada Allah darinya." Umar bin al-Khatab.

Tentang ayat-ayat muhkam dan mutasyabih serta manhaj ulama dalam menyikapi mutasyabih, Allah Ta'ala berfirman;

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آَيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آَمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

"Dia-lah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal." (QS. Ali Imran: 7)

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf: 111)

Iman kepada Al-Qur'an juga menuntut untuk menerima perintah dan larangan yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Ta'ala berfirman;

وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." (QS. Al hasyr: 7)

Iman kepada Al-Qur'an juga menuntut untuk menerima perintah dan larangan yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah aku dengan apa-apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena pertanyaan mereka dan menyimpang dari nabinya. Jika aku telah larang kalian dari sesuatu maka jauhilah dan jika kuperintahkan sesuatu maka kerjakanlah semampu kalian." (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar