Sabtu, 30 Oktober 2010

Nikah, Bikin Hidup Lebih Hidup

Untuk menyemarakkan kehidupan alam semesta, Allah Azza wa Jalla menetapkan pernikahan sebagai sunnah ilahiah dan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dengan menikah, hidup terasa lebih hidup lagi. Allah SWT berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Qs Ar-Rum 21).

Oleh karena itu, menikah merupakan keharusan bagi setiap Muslim yang sudah memiliki kemampuan menikah agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan dosa. Siapa saja yang memiliki bekal untuk menikah, segeralah menikah. Jangan ditunda, supaya selamat dari godaan dosa dan maksiat. Rasulullah bersabda:

“Wahai para pemuda! Barangsiapa yang ;mampu di antara kalian untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Jika tidak mampu menikah, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu merupakan benteng peredam nafsu baginya” (hadits shahih, riwayat Al-Jama’ah).

Jangan biarkan setan menghembuskan keragu-raguan ke dalam relung hati untuk memorakporandakan kemampuan menikah. Karena kondisi zaman semakin lama semakin rusak, godaan syahwat makin hebat dan peluang zina makin terbuka lebar di mana-mana.

Menikahlah dengan motivasi untuk memelihara kehormatan, supaya dalam hidup kita senantiasa penuh dengan pertolongan Allah Azza wa Jalla. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada tiga golongan yang telah menjadi ketetapan Allah untuk menolong mereka, yaitu: (pertama) budak yang tengah mengangsur pembayaran untuk memerdekakan dirinya, (kedua) seseorang yang menikah demi memelihara kehormatan dirinya, (ketiga) mujahid fi sabilillah” (hadits shahih dari Abu Hurairah RA, diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Tirmidzi, Ibu Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

Shalat Istikharah

Jika telah bertekad bulat untuk menikah, maka hendaklah melakukan shalat istikharah, agar Allah memberikan petunjuk dan pilihan yang terbaik. Sebaiknya, shalat istikharah dilakukan pada bagian akhir malam, karena pada saat itulah doa mustajab, kondisi jiwa dalam keadaan bersih dan jauh dari hal-hal yang mengganggu shalat.

Dalam kitab Al-Adzkar, Imam An-Nawawi berkata bahwa pada rekaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun, sedangkan pada rekaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas. Namun jika berhalangan untuk melakukan shalat dua rekaat, cukup membaca doa istrikharah.

Kemudian, tidak ada salahnya jika bermusyawarah dengan sesama mukmin secara hati-hati dalam menetapkan keputusan:

“…dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”

Tips Istri Romantis: Menghindari Kejenuhan Berumah Tangga

Apakah kejenuhan mengganggu saat sore yang sedang Anda nikmati dengan suami Anda? Kebersamaan Anda harus terganggu oleh pikiran-pikiran tidak nyaman mengenai pasangan Anda; kehidupan rumah tangga, beban-beban pekerjaan, berlalunya hari, kehadiran anak-anak, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Buntutnya, rutinitas sehari-hari yang melulu diisi pembicaraan serupa di antara Anda berdua, di sela pertengkaran kecil dan keutuhan mereka, ditambah keperluan dan beban rumah, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah hubungan, siklus naik dan turun pasti bisa datang melanda. Hubungan suami-istri dalam pernikahan pun tak luput dari persoalan tersebut. Dan sulitnya, rasa jenuh pun mampu membawa akibat pada lahirnya sebuah perceraian. Kendati demikian, kejenuhan yang bersifat permanen nampaknya mustahil terjadi. Realita empiris membuktikan, suami-istri yang sudah bercerai dengan cara yang paling menyakitkan sekalipun, masih dibalut kerinduan terhadap mantan pasangannya. Maka, antara suami dan istri yang hidup secara wajar berdampingan, kejenuhan seperti itu adalah hal yang mustahil. Yang mungkin adalah munculnya kebosanan terhadap salah satu bentuk perilaku, perlakuan, sikap atau hal-hal lain yang ada pada pasangan.

Jadi apa yang perlu dilakukan jika ingin terhindar dari kejenuhan? Liburan bisa bermanfaat, namun Anda berdua tidak perlu menunggu sampai datang hari liburan. Hal yang diperlukan Anda berdua adalah kedekatan maksimal. Untuk mendapatkan hal tersebut, Anda berdua harus komitmen dengan konsep umum yang jauh dari bombastis namun sangat mengena. Yang lebih utama, seorang istri harus mampu bersikap pro-aktif untuk mengatasi persoalan tersebut. Berikut ini 11 cara bagi para istri untuk mengatasi kejenuhan dalam relasi suami-istri, sebagaimana dikutip dari Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, karya Wafa’ Muhammad:

1. Ketika pasangan Anda sampai di rumah setelah seharian bekerja, jadikanlah menit-menit pertama terasa begitu hangat dan romantis. Cara Anda menyambut pasangan Anda akan menciptakan perbedaan besar setiap harinya. Jangan ragu untuk mengucapkan, “Saya mencintaimu,” atau peluk pasangan Anda begitu dia masuk ke dalam rumah. Selain itu, Anda juga bisa memerankan drama spontan. Pada saat suami Anda pulang kerja, Anda bisa menyambutnya dengan kue tar, buku-buku atau novel kegemarannya, dan hal-hal lain yang membahagiakannya. Demikianlah sehingga tercipta suasana riang dan menyenangkan. Setelah itu, setiap topik pembicaraan akan lebih mudah.

2. Atau mandilah berdua; saling membasuh, menggosok, dan bercengkerama, untuk membantu mengendurkan beban secara bersama-sama.

3. Bentuklah teamwork (tim kerja) di dapur untuk menyiapkan hidangan. Misalnya suami Anda bertugas menyiapkan salad atau dish (hidangan) ringan yang dia sukai dan bisa dia sajikan. Sedangkan Anda memasak hidangan utama. Lakukanlah hal tersebut sambil bertukar kata dan pikiran dengan topik-topik sederhana yang menyenangkan, semisal kenangan masa-masa awal pernikahan, dan lainnya. Tentunya hal demikian akan memicu kedekatan emosional lebih erat dan mendorong keakraban.

4. Atau bisa juga, sesekali pesanlah makanan yang disukai Anda berdua dan anak-anak dari sebuah restoran, lantas ciptakan suasana pesta kecil-kecilan semeriah mungkin. Santaplah makanan sembari lesehan dan bermain dengan si kecil atau bersenda gurau dengan anak-anak. Anda dan suami akan menyadari betapa mereka begitu terhibur dan betapa Anda berdua menjadi lebih akrab di sela-sela mereka.

5. Bukalah album foto, ajaklah suami Anda untuk menyelami dan tenggelam dalam kenangan-kenangan pernikahan, bulan madu, kelahiran putra-putri tercinta, atau liburan keluarga.

6. Undanglah teman-teman atau kerabat keluarga untuk makan atau minum teh di rumah Anda. Kendati menyiapkannya membutuhkan kerja keras, namun kebanyakan suami menyatakan bahwa bertemu dengan teman-teman dekat dan kerabat keluarga sangatlah menyenangkan. Suasana silaturahmi bisa memecah kejenuhan dan menambah kedekatan pasutri.

7. Yang terpenting adalah waktu tenang yang berkualitas untuk Anda berdua guna mengatasi kejenuhan dan hal-hal monoton. Seperti membaca buku, menonton film-film bermanfaat, dan lain sebagainya.

8. Bermainlah bersama. Permainan merupakan salah satu sarana bermesraan paling efektif. Pilihlah satu hari dalam sepekan untuk bermain bersama dalam sebuah permainan bercorak persaingan dan kompetisi apa saja setelah makan malam, dan setelah anak-anak tidur. Permainan tersebut akan mencairkan ketegangan dan kejemuan di antara Anda berdua.

Rasulullah bersabda, “Segala bentuk permainan itu batil bagi anak Adam, kecuali tiga perkara : melepaskan panah bagi busurnya, latihan berkuda, dan senda gurau (bermain-main) bersama keluarganya, karena itu adalah hak bagi mereka.”

Ada sisi-sisi hidup ini yang juga harus diisi dengan bagian dari watak dan fitrah manusia yang suka bersukaria. Mengacu pada hadits tadi, bercanda dan bermain-main dengan anak istri memiliki nilai tersendiri. Bila bersama para sahabat, Nabi SAW juga terkadang bercanda dan bergurau, dengan istri-istri beliau tentu saja memberikan porsi lebih. Canda dan gurauan dalam kehidupan rumah tangga bukan saja berfungsi sebagai bumbu, tak jarang ia juga bisa mengurangi kepenatan, mengurangi stress dan kebosanan, serta mencairkan suasana, membina keharmonisan, dan menciptakan suasana yang lebih romantis.

9. Buatlah janji di sela-sela jam kerja suami Anda, cobalah untuk bertemu di taman atau tempat-tempat yang indah.

Singkatnya, jika kebosanan itu timbul dikarenakan rutinitas, maka hal-hal di atas bisa dipraktikkan. Namun, bila kebosanan itu mucul akibat hal-hal yang seyogianya dapat diubah atau divariasikan, hendaknya masing-masing pasutri bersikap kreatif melakukan pegubahan-pegubahan dan modifikasi yang sehat. Maka, seorang suami juga perlu belajar memvariasikan hiburan yang sehat. Seorang istri juga perlu belajar masak memasak secara serius, agar santap malam berlangsung lebih nikmat. Selama itu adalah untuk menyinambungkan keharmonisan hidup berumah tangga, tak ada kata jeda untuk terus bermodifikasi. Asalkan itu diperbolehkan dalam syariat.

Intinya, agar tak dihantui rasa bosan, Anda dan suami ada baiknya melakukan hal yang tidak biasa, namun tetap berpegangan pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya. Karena Rasulullah bersabda, “Bagi tiap-tiap amal itu ada masa-masa jemunya, dan pada tiap-tiap masa jemu itu ada peralihannya. Barangsiapa yang peralihannya pada sunnahku, maka sesungguhnya dia telah memperoleh petunjuk, dan barangsiapa yang peralihannya kepadaku selain sunnahku, maka sesungguhnya dia telah tersesat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar