Minggu, 31 Oktober 2010

Tauhid Asma' wa Shifat II

Samanya nama dan sifat bukan berarti kesamaan antara yang dinamai dan disifati

Kita juga meyakini, adanya persamaan nama dan sifat tidak mangharuskan kesamaan antara yang memiliki nama dan sifat. Karena makna dan sifat terikat dan terbedakan dengan kalimat yang menerangkannya.
Lalat memiliki tubuh dan kekuatan, begitu pula gajah memiliki tubuh dan kekuatan. Tapi, tubuh dan kekuatan keduanya berbeda, tidaklah sama.
Jika persamaan antara nama dan sifat sesama makhluk berbeda hakikat, maka perbedaan (tidak adanya kesamaan) hakikat antara pencipta dan makhluk jauh lebih layak dan jelas.

Sebagai contoh dalam masalah "mendengar dan melihat", Allah menetapkan pendengaran dan penglihatan bagi dirinya, Seperti dalam firman Allah Ta'ala,

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al-Insan: 2)

Namun, Allah menafikan kesamaan antara pendengaran dan penglihatan-Nya dengan pendengaran dan penglihatan manusia, Allah Ta'ala berfirman,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

Dalam masalah ilmu, Allah menetapkan ilmu (pengetahuan) bagi diri-Nya seperti dalam firman-Nya,

عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ سَتَذْكُرُونَهُنَّ

"Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka,. . . " (QS. Al-Baqarah: 235)

Kemudian Allah menetapkan adanya ilmu bagi hamba-hamba-Nya, seperti dalam firman-Nya,

فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلَا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ

"Maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir." (QS. Al-Mumtahanah: 10)

Ilmu manusia tidak seperti ilmu Allah 'Azza wa Jalla, Allah Ta'ala berfirman tentang diri-Nya,

وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا

"Pengetahuan-Nya (Allah) meliputi segala sesuatu." (QS. Thaahaa: 98)

Dan Dia berfirman tentang anak cucu Adam,

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

"Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS. Al-Isra': 85)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar